JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada Kamis (20/11). Di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,27% dibandingkan hari sebelumnya ke 12.175. Berdasarkan kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga naik 0,3% menjadi 12.161. Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, mengatakan, sentimen berasal dari dalam negeri, karena pelaku pasar mulai mengoleksi dollar AS untuk kebutuhan di akhir bulan. Aksi ambil untung menyeret rupiah. Selain itu, The Fed akan menaikkan suku bunga di 2015. Putu Agus Pransuamitra, Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu kenaikan suku bunga acuan (BI rate) memberi sentimen negatif dalam jangka pendek.
Rupiah loyo karena peminat dollar AS tinggi
JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada Kamis (20/11). Di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,27% dibandingkan hari sebelumnya ke 12.175. Berdasarkan kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga naik 0,3% menjadi 12.161. Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, mengatakan, sentimen berasal dari dalam negeri, karena pelaku pasar mulai mengoleksi dollar AS untuk kebutuhan di akhir bulan. Aksi ambil untung menyeret rupiah. Selain itu, The Fed akan menaikkan suku bunga di 2015. Putu Agus Pransuamitra, Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu kenaikan suku bunga acuan (BI rate) memberi sentimen negatif dalam jangka pendek.