JAKARTA. Peluang penguatan rupiah semakin tipis di tengah terpaan isu kenaikan suku bunga The Fed. Di pasar Spot, Kamis (3/12) nilai tukar rupiah melemah 0,47% dari sehari sebelumnya menjadi Rp 13.845 per dollar AS.

Sejalan, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah berada di level Rp 13.845 per dollar AS, terkikis 0,64% dari sehari sebelumnya.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, rupiah kembali melemah akibat pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang optimistis untuk menaikkan suku bunga akhir tahun ini. “Yellen mengatakan data ekonomi AS hingga Oktober sesuai ekspektasi dan optimisme perekonomian ke depan,” papar David.

BAIC Indonesia Resmi Kenalkan BJ30 Hybrid, Kendaraan Bertenaga yang Efisien

Dari dalam negeri, indeks kepercayaan konsumen bulan November naik ke level 103,7 dari bulan sebelumnya 99,3. Sayang, data tersebut tak banyak memberi pengaruh pada pergerakan rupiah. “Data dari dalam negeri tidak member dampak signifikan karena pasar lebih melihat faktor eksternal,” imbuh David.

David melihat, sentimen dalam negeri belum ada hingga keputusan BI rate pertengahan Desember mendatang. Akhir pekan ini, David menduga rupiah akan kembali melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News