JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus berlanjut membuat margin industri baja nasional makin tertekan. Pada semester I tahun ini, perusahaan baja nasional diperkirakan hanya mampu membukukan margin sekitar 1% hingga 2%. Direktur Eksekutif Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), Edward Pinem menuturkan, tren pelemahan nilai tukar rupiah memukul pelaku industri baja nasional. Pasalnya, "Sebagian besar bahan baku masih impor," katanya, akhir pekan lalu. Edward bilang, sekitar 70% bahan baku baja berupa scrap masih diimpor. Tak hanya itu, bahan baku berupa bijih besi juga masih banyak yang dipasok dari luar negeri.
Rupiah Loyo, Margin Industri Baja Susut
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus berlanjut membuat margin industri baja nasional makin tertekan. Pada semester I tahun ini, perusahaan baja nasional diperkirakan hanya mampu membukukan margin sekitar 1% hingga 2%. Direktur Eksekutif Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), Edward Pinem menuturkan, tren pelemahan nilai tukar rupiah memukul pelaku industri baja nasional. Pasalnya, "Sebagian besar bahan baku masih impor," katanya, akhir pekan lalu. Edward bilang, sekitar 70% bahan baku baja berupa scrap masih diimpor. Tak hanya itu, bahan baku berupa bijih besi juga masih banyak yang dipasok dari luar negeri.