Rupiah loyo mengantisipasi data ekonomi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi rupiah melemah terhadap dollar AS di tengah antisipasi rilis data tenaga kerja Amerika Serikat. Namun, rupiah berpeluang konsolidasi jika data tenaga kerja dirilis sesuai ekspektasi.

Mengutip Bloomberg, Rabu (6/12), nilai tukar rupiah di pasar spotĀ  ditutup melemah 0,20% ke level Rp 13.546 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan, rupiah terdepresiasi 0,07% ke posisi Rp 13.524 per dollar AS.

Pekan ini, pelaku pasar masih menanti rilis data pertumbuhan tenaga kerja sektor swasta dan versi nasional di negeri Paman Sam. Sektor swasta atau ADP Non-Farm Employment Change diperkirakan sebesar 189.000, lebih rendah dari periode sebelumnya 235.000.


"Prediksi di bawah 200.000 itu sebenarnya dianggap negatif, dan kemungkinan bisa berdampak negatif pada dollar AS, tapi dampaknya tidak terlalu lama," jelas Putu Agus, analis Monex Investindo Futures. Pasalnya, dollar AS masih cukup segar karena optimisme terhadap perkembangan RUU Pajak dan kenaikan suku bunga The Federal Reserve.

Adapun The Fed akan menggelar rapat pada 12-13 Desember, kemudian Dewan Gubernur Bank Indonesia akan bertemu pada 14 Desember untuk membahas kebijakan suku bunga. "Kalau ada gejolak pelemahan rupiah, BI bisa langsung lakukan intervensi," kata Putu.

Namun, ia mengingatkan, wacana kenaikan suku bunga AS sudah cukup lama, sehingga pasar pasti telah cukup siap.

Prediksi Putu, besok, kurs rupiah akan bergerak dalam rentang konsolidasi Rp 13.485-Rp 13.560 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini