JAKARTA. Otot rupiah yang terus mengendur memicu aksi borong dollar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Alhasil, enam dari 10 bank besar sudah memasang kurs jual dollar AS menembus level Rp 13.500. Kenaikan permintaan dollar dialami Bank Negara Indonesia (BNI). Direktur Keuangan Bank BNI Rico Rizal Budidarmo mencatat, volume transaksi valas mengalami kenaikan hampir 45% menjadi US$ 2,4 miliar per Mei 2015, dibandingkan tahun sebelumnya. “Kenaikan transaksi karena dollar masih dianggap safe haven pada saat kondisi uncertainty seperti saat ini,” ujar Rico kepada KONTAN, Selasa (28/07).
Rupiah loyo, permintaan dollar diseleksi
JAKARTA. Otot rupiah yang terus mengendur memicu aksi borong dollar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Alhasil, enam dari 10 bank besar sudah memasang kurs jual dollar AS menembus level Rp 13.500. Kenaikan permintaan dollar dialami Bank Negara Indonesia (BNI). Direktur Keuangan Bank BNI Rico Rizal Budidarmo mencatat, volume transaksi valas mengalami kenaikan hampir 45% menjadi US$ 2,4 miliar per Mei 2015, dibandingkan tahun sebelumnya. “Kenaikan transaksi karena dollar masih dianggap safe haven pada saat kondisi uncertainty seperti saat ini,” ujar Rico kepada KONTAN, Selasa (28/07).