JAKARTA. Otot rupiah loyo melawan dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terseret sentimen eksternal. Selasa (3/5), di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,22% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.188 per dollar AS. Meski demikian, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, mata uang Garuda menguat 0,23% ke posisi Rp 13.162 per dollar AS. Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah dipicu faktor eksternal. Kinerja emiten di Amerika Serikat (AS) membaik, sehingga memberi asupan tenaga bagi dollar AS. Kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) memangkas tingkat suku bunga juga berimbas pada penguatan dollar AS di hadapan dollar Aussie. "Efeknya, dollar AS jadi lebih bertenaga melawan rupiah," katanya, Selasa (3/5).
Rupiah loyo terseret isu eksternal
JAKARTA. Otot rupiah loyo melawan dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terseret sentimen eksternal. Selasa (3/5), di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,22% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.188 per dollar AS. Meski demikian, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, mata uang Garuda menguat 0,23% ke posisi Rp 13.162 per dollar AS. Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah dipicu faktor eksternal. Kinerja emiten di Amerika Serikat (AS) membaik, sehingga memberi asupan tenaga bagi dollar AS. Kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) memangkas tingkat suku bunga juga berimbas pada penguatan dollar AS di hadapan dollar Aussie. "Efeknya, dollar AS jadi lebih bertenaga melawan rupiah," katanya, Selasa (3/5).