JAKARTA. Tekanan terhadap neraca perdagangan Indonesia tak kunjung pulih. Kondisi ini yang membuat nilai tukar rupiah sulit bangkit. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bulan Mei 2013, defisit neraca perdagangan mencapai US$ 590,4 juta. Ini berarti sepanjang Januari-Mei 2013, defisit neraca dagang mencapai US$ 2,5 miliar. Angka ini cukup besar, mengingat, pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya selalu tercatat surplus. Kondisi inilah yang membuat otot tukar rupiah loyo. Kurs tengah rupiah terhadap dollar Amerika Serikat AS di Bank Indonesia (B), Senin (2/7) lalu ditutup pada level Rp 9.934, sedikit melemah jika dibandingkan penutupan Jumat (28/6) yang mencapai Rp 9.929 per dollar AS.
Rupiah mainan dana-dana panas
JAKARTA. Tekanan terhadap neraca perdagangan Indonesia tak kunjung pulih. Kondisi ini yang membuat nilai tukar rupiah sulit bangkit. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bulan Mei 2013, defisit neraca perdagangan mencapai US$ 590,4 juta. Ini berarti sepanjang Januari-Mei 2013, defisit neraca dagang mencapai US$ 2,5 miliar. Angka ini cukup besar, mengingat, pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya selalu tercatat surplus. Kondisi inilah yang membuat otot tukar rupiah loyo. Kurs tengah rupiah terhadap dollar Amerika Serikat AS di Bank Indonesia (B), Senin (2/7) lalu ditutup pada level Rp 9.934, sedikit melemah jika dibandingkan penutupan Jumat (28/6) yang mencapai Rp 9.929 per dollar AS.