KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi lanjut melemah pada perdagangan Jumat (29/9). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen pergerakan rupiah dominan berasal dari eksternal. Data AS, termasuk pertumbuhan ekonomi final kuartal II-2023 dan durable goods order Agustus 2023 diprediksi menguat dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Beberapa pidato dari pejabat The Fed dalam dua hari ke depan juga berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar rupiah," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/9). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, penguatan dolar AS masih didukung oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Nada hawkish dalam pertemuan Federal Reserve baru-baru ini telah dikonfirmasi oleh para pejabat Fed dalam beberapa hari terakhir.
Rupiah Makin Tertekan Pada Rabu (27/9), Sentimen Eksternal Mendominasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi lanjut melemah pada perdagangan Jumat (29/9). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen pergerakan rupiah dominan berasal dari eksternal. Data AS, termasuk pertumbuhan ekonomi final kuartal II-2023 dan durable goods order Agustus 2023 diprediksi menguat dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Beberapa pidato dari pejabat The Fed dalam dua hari ke depan juga berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar rupiah," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/9). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, penguatan dolar AS masih didukung oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Nada hawkish dalam pertemuan Federal Reserve baru-baru ini telah dikonfirmasi oleh para pejabat Fed dalam beberapa hari terakhir.