Rupiah masih akan lesu karena sentimen The Fed dan Inggris



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Kamis (11/7) diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan karena dorongan sentimen eksternal.

Pada Selasa (10/7) rupiah di pasar spot melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.132 per dollar AS dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.130 per dollar AS.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan, pergerakan rupiah Kamis (11/7) masih akan melanjutkan pelemahan. Hal ini didominasi sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris, seperti yang terjadi pada perdagangan hari ini. 


"Besok cenderung melemah, karena sentimen global seperti dari Inggris dan AS," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Seperti halnya dengan yang terjadi pada perdagangan hari ini, gerak rupiah dipengaruhi sikap pelaku pasar yang mengabaikan ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) bakal memangkas suku bunga acuannya akhir bulan ini. Ada potensi suku bunga acuan AS (FFR) bakal dipangkas 50 basis poin (bps), namun investor optimistis penurunan hanya 25 bps.

Di sisi lain, ketidakpastian rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) masih dihadapkan pada titik buntuk. Disamping itu, ada ekspektasi bahwa harapan untuk pemangkasan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) kian meningkat.

Selanjutnya, pemain ekonomi utama Asia seperti Jepang dan Korea Selatan tengah mendekati potensi perang dagang akibat perselisihan politik.   Mengingat sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shizo Abe memberlakukan pembatasan baru pada ekspor yang dapat menghantam industri teknologi Korsel. 

Sedangkan dari sentimen domestik, pergerakan rupiah dipengaruhi menguatnya harga minyak mentah west texas intermediate (WTI) yang menyentuh level harga US$ 59 per barel. Hal ini berdampak negatif bagi impor minyak Tanah Air, sehingga berisiko terhadap neraca perdagangan.

Sehingga, beberapa sentimen dari AS dan Inggris tersebut diperkirakan bakal berlanjut dan mempengaruhi pelemahan rupiah besok (11/7). 

Kurs rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bakal bergerak pada kisaran support Rp 14.090 dan untuk level resistance Rp 14.190.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi