JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, Rabu (3/4), pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,08% menjadi 9.747 dibandingkan sehari sebelumnya. Adapun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,10% menjadi 9.737. Wahyu Tribowo Laksono, analis pasar uang mengatakan, rupiah tertekan oleh data defisit neraca perdagangan Indonesia yang dalam dua bulan pertama di 2013 mencapai US$ 402,1 juta. "Selain itu, data inflasi yang masih relatif tinggi menjadi sentimen mendasar yang tekan rupiah," kata Wahyu. Dari faktor eksternal, perbaikan kondisi ekonomi AS membuat kurs dollar AS terangkat. Imbasnya, akan ikut melemahkan rupiah pula. Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth menambahkan, selain faktor di atas, pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh aksi ambil untung alias profit taking oleh para investor.
Rupiah masih akan loyo
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, Rabu (3/4), pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,08% menjadi 9.747 dibandingkan sehari sebelumnya. Adapun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,10% menjadi 9.737. Wahyu Tribowo Laksono, analis pasar uang mengatakan, rupiah tertekan oleh data defisit neraca perdagangan Indonesia yang dalam dua bulan pertama di 2013 mencapai US$ 402,1 juta. "Selain itu, data inflasi yang masih relatif tinggi menjadi sentimen mendasar yang tekan rupiah," kata Wahyu. Dari faktor eksternal, perbaikan kondisi ekonomi AS membuat kurs dollar AS terangkat. Imbasnya, akan ikut melemahkan rupiah pula. Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth menambahkan, selain faktor di atas, pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh aksi ambil untung alias profit taking oleh para investor.