JAKARTA. Dari awal pekan, rupiah terus menguat. Di pasar spot, Rabu (12/2), rupiah terapresiasi 0,49% dari hari sebelumnya menjadi 12.088 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan rupiah 0,4% dari hari sebelumnya menjadi 12.115. Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menilai, penguatan rupiah tersokong rilis data dalam negeri yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari ekspetasi.Sedangkan dari luar negeri, rilis data nonfarm payrolls Amerika Serikat yang buruk, membuat dollar AS terpuruk."Penguatan mata uang ini tidak hanya dirasakan oleh rupiah saja, tapi mata uang negara lain juga, karena dollar yang terus melemah," kata Rully. Analis Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono juga menilai, penguatan rupiah lebih disebabkan rilis data tenaga kerja AS yang membuat dollar AS jatuh.
Rupiah masih akan menguat
JAKARTA. Dari awal pekan, rupiah terus menguat. Di pasar spot, Rabu (12/2), rupiah terapresiasi 0,49% dari hari sebelumnya menjadi 12.088 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan rupiah 0,4% dari hari sebelumnya menjadi 12.115. Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menilai, penguatan rupiah tersokong rilis data dalam negeri yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari ekspetasi.Sedangkan dari luar negeri, rilis data nonfarm payrolls Amerika Serikat yang buruk, membuat dollar AS terpuruk."Penguatan mata uang ini tidak hanya dirasakan oleh rupiah saja, tapi mata uang negara lain juga, karena dollar yang terus melemah," kata Rully. Analis Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono juga menilai, penguatan rupiah lebih disebabkan rilis data tenaga kerja AS yang membuat dollar AS jatuh.