JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,25% menjadi 9.709. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga menguat sebesar 0,34% menjadi 9.713. Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth Bank mengatakan, sinyal pelemahan rupiah sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan pekan lalu. Itu lantaran terjadi penarikan dollar AS ke luar negeri oleh investor asing, seiring Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo.“Investor asing lebih memilih untuk menarik dollar AS ketimbang menginvestasikan kembali ke instrumen lain seperti obligasi atau saham,” kata Veni. Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Tresuri BNI mengatakan, sulit membendung permintaan dollar AS yang tinggi di dalam negeri, apalagi dengan keterbatasan suplai. Namun, BI tampaknya belum akan melakukan intervensi secara agresif selama beberapa hari mendatang, selama nilai tukar rupiah masih dalam batas toleransi.
Rupiah masih akan tertekan
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,25% menjadi 9.709. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga menguat sebesar 0,34% menjadi 9.713. Veni Kriswandi, Head of Trading Commonwealth Bank mengatakan, sinyal pelemahan rupiah sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan pekan lalu. Itu lantaran terjadi penarikan dollar AS ke luar negeri oleh investor asing, seiring Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo.“Investor asing lebih memilih untuk menarik dollar AS ketimbang menginvestasikan kembali ke instrumen lain seperti obligasi atau saham,” kata Veni. Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Tresuri BNI mengatakan, sulit membendung permintaan dollar AS yang tinggi di dalam negeri, apalagi dengan keterbatasan suplai. Namun, BI tampaknya belum akan melakukan intervensi secara agresif selama beberapa hari mendatang, selama nilai tukar rupiah masih dalam batas toleransi.