JAKARTA. Rupiah ditutup melemah akhir pekan kemarin. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Jumat (12/7), menguat 0,18% menjadi 9.991 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,01% menjadi 9.980. Head of Trading Commonwealth Bank Veni Kriswandi mengatakan, rupiah tertekan oleh beberapa faktor. Dari dalam negeri, misalnya, rupiah mendapatkan tekanan dari meningkatnya kebutuhan dollar dari sejumlah perusahaan di dalam negeri. Dari sisi global, rupiah juga masih mendapatkan tekanan dari penguatan dollar AS akibat rilis data non farm-payroll AS yang positif di pekan lalu. Meski begitu, BI tetap menjaga rupiah dengan melakukan intervensi. Hari ini, Veni memperkirakan, rupiah akan melemah terbatas. Tekanan tersebut antara lain masih datang dari besarnya kebutuhan dollar AS yang masih tinggi di dalam negeri.
Rupiah masih akan tertekan
JAKARTA. Rupiah ditutup melemah akhir pekan kemarin. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Jumat (12/7), menguat 0,18% menjadi 9.991 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,01% menjadi 9.980. Head of Trading Commonwealth Bank Veni Kriswandi mengatakan, rupiah tertekan oleh beberapa faktor. Dari dalam negeri, misalnya, rupiah mendapatkan tekanan dari meningkatnya kebutuhan dollar dari sejumlah perusahaan di dalam negeri. Dari sisi global, rupiah juga masih mendapatkan tekanan dari penguatan dollar AS akibat rilis data non farm-payroll AS yang positif di pekan lalu. Meski begitu, BI tetap menjaga rupiah dengan melakukan intervensi. Hari ini, Veni memperkirakan, rupiah akan melemah terbatas. Tekanan tersebut antara lain masih datang dari besarnya kebutuhan dollar AS yang masih tinggi di dalam negeri.