Rupiah masih berpotensi tertekan pada Kamis (1/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di perdagangan Rabu (30/6), melemah 0,10% ke level Rp 14.500 per dolar AS dari level Rp 14.485 per dolar AS. Sedangkan untuk kurs Jisdor melemah 0,32% ke level Rp 14.542 per dolar AS, dari level Rp 14.496 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai rupiah masih dipengaruhi oleh sisi internal dan eksternal. Dari sisi internal, dia melihat bahwa kasus Covid-19 yang meningkat masih akan menjadi sentimen yang buruk.

“Bahkan ini mencapai rekor-rekor yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Ini menjadi salah satu kekhawatiran juga oleh investor sehingga melihat potensi pemulihan ekonomi domestik juga akan terganggu, atau lebih lambat dari seharusnya,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).


Peningkatan kasus Covid-19 ini dinilai Reny akan membahayakan dari sektor umum maupun industri. Ia menambahkan bahwa investasi akan terhambat sehingga ini akan menyebabkan investor asing akan keluar dari pasar domestik.

Baca Juga: Rupiah diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (1/7)

Reny juga melihat bahwa di akhir bulan ini juga tidak ada data-data domestik yang akan rilis, yang akan menahan laju pelemahan rupiah. Untuk sentimen eksternal, Reny melihat bahwa tren kenaikan indeks dolar akan berlanjut. Selanjutnya, data non-farm payroll juga dinilai akan diekspektasikan membaik, selain itu tingkat pengangguran yang dinilai akan menurun.

“Perkembangan-perkembangan positif bagi ekonomi Amerika ini memberikan katalis yang positif untuk dolar AS, makanya dolar saat ini masih berada di dalam tren penguatan, tidak hanya terhadap rupiah, tetapi juga terhadap major currencies,” ujar Reny.

Untuk Kamis (1/7), Reny juga melihat bahwa masih akan ada tekanan sehingga akan melemah di rentang harga Rp 14.478 per dolar AS–Rp 14.564 per dolar AS.

Baca Juga: Dampak tapering dinilai minim, yield SBN masih berpotensi menuju 6% pada akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati