Rupiah masih bertekuk lutut di hadapan dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih bertekuk lutut di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Rabu (7/3), Jakarta Interbank spot dollar rate (Jisdor) di Bank Indonesia mencatat nilai tukar pada Rp 13.763 per dollar AS, melemah 0,09% jika dibandingkan dengan posisi kemarin pada Rp 13.750 per dollar.

Jisdor menunjukkan pelemahan rupiah dalam dua hari berturut-turut. Meski melemah, rupiah belum menyentuh posisi terburuk seperti 1 Maret lalu pada Rp 13.793 per dollar AS.

Di pasar spot pada pukul 10.40 WIB, rupiah menguat tipis terhadap dollar AS. Posisi rupiah menjelang siang hari ini berada di Rp 13.757 per dollar, menguat 0,14% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 13.776 per dollar AS. 


Kemarin, rupiah di pasar spot mencapai level terlemah sejak awal Februari 2016. Rupiah melemah dalam tiga hari perdagangan hingga Selasa.

Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, rupiah berpeluang menguat karena indeks dollar diperkirakan melemah. "Dollar AS diperkirakan melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia lain," kata Ahmad, dalam risetnya hari ini.

Penyebab pelemahan dollar AS adalah investor berekspektasi bahwa keinginan AS untuk memproteksi ekonominya dengan mengurangi impor dan mendorong ekspor dapat mendorong pelemahan dollar lebih lanjut.

Dengan begitu, rupiah berkemungkinan bergerak menguat seiring melemahnya dollar AS terhadap beberapa mata uang tersebut. Rupiah berpotensi menguat juga karena didukung dengan kembali masuknya asing ke pasar Indonesia.

Ahmad memperkirakan rupiah hari ini bergerak direntang Rp 13.700 per dollar AS-Rp 13.730 per dollar AS.

Mata uang kawasan Asia hari ini bergerak mixed dengan sebagian penguatan. Yen masih menjadi mata uang Asia dengan kinerja terbaik menghadapi dollar AS. Sejak awal tahun, yen sudah menguat 6,64% terhadap dollar AS.

Di sisi lain, indeks dollar AS turun ke 89,49 dari penutupan kemarin pada 89,62. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini turun dalam dua hari terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati