JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah masih belum berakhir. Rupiah terhadap dollar AS masih terdepresiasi di level terendahnya sejak Juni 2012. Pasangan (USD/IDR) Kamis pagi (30/8) pukul 10.00 WIB berada di posisi 9.582. Angka ini melemah tipis dari posisi penutupan tadi malam di level 9.581.Analis Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Raditya Ariwibowo mengomentari, tekanan terhadap rupiah sedikit mereda karena Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar mata uang. Seperti yang diketahui, pukulan terhadap rupiah datang bertubi-tubi dari luar negeri dan dalam negeri. Dari domestik, koreksi pasar modal memberikan kontribusi depresiasi bagi rupiah. "Disamping semakin tingginya konsumsi dalam negeri mendorong peningkatan impor menjelang akhir bulan diprediksi akan mendorong kenaikan permintaan dollar AS," jelas Raditya, KAmis (30/8).Raditya memprediksi, rupiah akan melemah terhadap dollar AS sepanjang hari ini (30/8) dengan kisaran pergerakan 9.550-9.600. Dia juga mencatat, level Non Delivery Forward (NDF) market 1 bulan untuk pasar offshore yang dibuka naik pada level 9.655-9.669 turut menopang ekskalasi dollar dan penurunan nilai rupiah di pasar domestik. Penguatan dollar AS juga terdongkrak oleh rilis data PDB AS kuartal kedua yang lebih baik dari prediksi.
Rupiah masih bertengger di level terendah Juni
JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah masih belum berakhir. Rupiah terhadap dollar AS masih terdepresiasi di level terendahnya sejak Juni 2012. Pasangan (USD/IDR) Kamis pagi (30/8) pukul 10.00 WIB berada di posisi 9.582. Angka ini melemah tipis dari posisi penutupan tadi malam di level 9.581.Analis Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI) Raditya Ariwibowo mengomentari, tekanan terhadap rupiah sedikit mereda karena Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar mata uang. Seperti yang diketahui, pukulan terhadap rupiah datang bertubi-tubi dari luar negeri dan dalam negeri. Dari domestik, koreksi pasar modal memberikan kontribusi depresiasi bagi rupiah. "Disamping semakin tingginya konsumsi dalam negeri mendorong peningkatan impor menjelang akhir bulan diprediksi akan mendorong kenaikan permintaan dollar AS," jelas Raditya, KAmis (30/8).Raditya memprediksi, rupiah akan melemah terhadap dollar AS sepanjang hari ini (30/8) dengan kisaran pergerakan 9.550-9.600. Dia juga mencatat, level Non Delivery Forward (NDF) market 1 bulan untuk pasar offshore yang dibuka naik pada level 9.655-9.669 turut menopang ekskalasi dollar dan penurunan nilai rupiah di pasar domestik. Penguatan dollar AS juga terdongkrak oleh rilis data PDB AS kuartal kedua yang lebih baik dari prediksi.