JAKARTA. Rupiah akhirnya menguat. Di pasar spot, pada Jumat (8/8), pasangan USD/IDR bergeser 0,14% ketimbang sehari sebelumnya menjadi 11.779. Dalam sepekan terakhir, rupiah terapresiasi 0,20% terhadap dollar AS. Sedangkan mengacu kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR naik 0,47% daripada sehari sebelumnya menjadi 11.822. Namun, dalam sepekan rupiah sudah terpangkas 1,99%. Senior Researcher and Analyst Monex Investindo Futures Daru Wibisono menilai, rupiah masih cenderung melemah. Rilis data ekonomi AS yang positif memunculkan spekulasi Bank Sentral AS (The Fed) mempercepat kenaikan suku bunga acuan. "Kemungkinan suku bunga akan dinaikkan lebih cepat melihat pemulihan ekonomi AS kian menguat," kata Daru. Selain data ekonomi, dollar AS terdongkrak ketegangan geopolitik di beberapa negara, seperti Israel-Palestina, Irak dan Ukraina. Akibatnya, dollar AS menjadi incaran sebagai mata uang safe haven.
Rupiah masih dalam tren melemah
JAKARTA. Rupiah akhirnya menguat. Di pasar spot, pada Jumat (8/8), pasangan USD/IDR bergeser 0,14% ketimbang sehari sebelumnya menjadi 11.779. Dalam sepekan terakhir, rupiah terapresiasi 0,20% terhadap dollar AS. Sedangkan mengacu kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR naik 0,47% daripada sehari sebelumnya menjadi 11.822. Namun, dalam sepekan rupiah sudah terpangkas 1,99%. Senior Researcher and Analyst Monex Investindo Futures Daru Wibisono menilai, rupiah masih cenderung melemah. Rilis data ekonomi AS yang positif memunculkan spekulasi Bank Sentral AS (The Fed) mempercepat kenaikan suku bunga acuan. "Kemungkinan suku bunga akan dinaikkan lebih cepat melihat pemulihan ekonomi AS kian menguat," kata Daru. Selain data ekonomi, dollar AS terdongkrak ketegangan geopolitik di beberapa negara, seperti Israel-Palestina, Irak dan Ukraina. Akibatnya, dollar AS menjadi incaran sebagai mata uang safe haven.