Rupiah Masih Disetir Sentimen Eksternal Pada Senin (18/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bertahan di level Rp 15.300 per dolar Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,50% ke Rp 15.356 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah dalam jangka pendek masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Utamanya, kebijakan arah suku bunga The Fed ke depan setelah rilis data inflasi AS dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar menjadi 3,7% pada Agustus 2023. 

"The Fed mengisyaratkan masih dapat menaikkan suku bunga acuan ke depan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan sektor tenaga kerjanya yang masih kuat," tulisnya dalam riset, Senin (18/9).


Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Senin (18/9) Hari Ini

Reny menilai, pelaku pasar akan mengantisipasi FOMC September 2023 di saat The Fed akan merilis Fed Projection guidance yang terbaru. The Fed diprediksi akan mempertahankan level Fed Funds Rate sebesar 5,25% - 5,5% bulan ini, namun Fed Guidance lebih diperlukan untuk melihat arah perubahan kebijakan The Fed ke depan.

Di sisi lain, indeks dolar AS kembali menguat ke sekitar level 105. Ini mengindikasikan bahwa penguatan dolar AS terus berlanjut terhadap mayoritas major currencies. 

Meski begitu, rupiah disebut tidak tertekan terlalu signifikan. Sebabnya, rilis data neraca perdagangan yang tetap melanjutkan surplus serta berlanjutkan kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang meliputi triple intervention, twist operation, implementasi kebijakan DHE, dan lelang perdana instrumen SRBI untuk menarik investor.

"Kami memperkirakan rupiah dapat bergerak ke kisaran Rp 15.345 - Rp 15.395 pada perdagangan hari ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi