Rupiah masih loyo, imbal hasil SUN berpotensi naik lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak naik pada perdagangan Jumat (5/10). Kenaikan ini didorong oleh potensi pelemahan rupiah dan peningkatan tajam pada imbal hasil US Treasury.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Rabu malam masing-masing naik 1 bps ke level 3,20% dan 3,35%. “Naiknya imbal hasil US Treasury disebabkan kuatnya data tenaga kerja AS di bulan September 2018 serta ekspektasi bahwa The Fed akan terus melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan,” ungkapnya dalam riset, Jumat (5/10).

Di sisi lain, pergerakan harga minyak mentah dan gas alam dunia menahan kenaikan imbal hasil US Treasury. Kemarin malam, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 2,7% ke level US$ 74,17 per barel sedangkan harga gas alam turun 0,31% ke level US$ 3,18 per MMBtu.


Faktor-faktor ini yang membuat imbal hasil SUN berpotensi besar kembali mengalami kenaikan. Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,42%--8,50% pada perdagangan hari ini. Di saat yang sama, ia merekomendasikan seri FR0031, FR0034, FR0053, dan FR0061.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat