Rupiah masih melemah, imbal hasil SUN berpotensi naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak naik pada perdagangan Rabu (26/9). Hal ini didorong oleh potensi pelemahan rupiah dan kenaikan imbal hasil US Treasury.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) naik 1 bps ke level 3,09% sedangkan tenor panjang naik 1 bps ke level 3,22%.

"Jelang kenaikan tingkat suku bunga AS, imbal hasil US treasury diperkirakan sudah priced in di level sekarang," ungkapnya dalam riset hari ini.


Pergerakan harga minyak dan gas alam dunia turut mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury.

Harga minyak West Texas Intermediate naik 0,44% ke level US$ 71,99 per barel sedangkan harga gas alam dunia naik 0,16% ke level US$ 3,07 per MMBtu.

Kenaikan harga minyak dunia masih disebabkan oleh penolakan OPEC dan Rusia untuk menaikkan produksi minyak di tengah menurunnya suplai minyak dunia imbas dari sanksi AS kepada Iran.

Dengan hasil ini, imbal hasil SUN diproyeksikan akan bergerak naik sepanjang perdagangan hari ini. Prediksi Mikail, imbal hasil SUN akan bergerak di rentang 8,24%--8,30%.

Adapun seri obligasi negara direkomendasikan hari ini antara lain FR0077, FR0078, FR0072, dan FR0075.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto