JAKARTA. Rupiah dalam kondisi tertekan. Di pasar spot, Selasa (3/6), dua sejoli USD/IDR naik 0,17% ke Rp 11.786,5. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia (BI) pairing USD/IDR naik 0,56% menjadi 11.806. Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan neraca perdagangan April yang defisit sebesar US$ 1,96 miliar masih menjadi katalis utama. "Pasar tidak menduga nilai defisit cukup tinggi," ujar Reny. Ia menilai, data ini indikasi neraca perdagangan Mei yang juga defisit. Menurut dia, ini karena ekonomi China belum membaik. Sehingga, ekspor ke Tiongkok menyusut. Analis PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung mixed menyebabkan dollar AS menguat. Karena itu kedua analis memproyeksikan, rupiah masih akan melemah. Christian memproyeksikan, pasangan USD/IDR akan bergerak di Rp 11.730-Rp 11.845. Sedangkan Reny memproyeksikan di Rp 11.690-Rp 11.815.
Rupiah masih meriang
JAKARTA. Rupiah dalam kondisi tertekan. Di pasar spot, Selasa (3/6), dua sejoli USD/IDR naik 0,17% ke Rp 11.786,5. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia (BI) pairing USD/IDR naik 0,56% menjadi 11.806. Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan neraca perdagangan April yang defisit sebesar US$ 1,96 miliar masih menjadi katalis utama. "Pasar tidak menduga nilai defisit cukup tinggi," ujar Reny. Ia menilai, data ini indikasi neraca perdagangan Mei yang juga defisit. Menurut dia, ini karena ekonomi China belum membaik. Sehingga, ekspor ke Tiongkok menyusut. Analis PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung mixed menyebabkan dollar AS menguat. Karena itu kedua analis memproyeksikan, rupiah masih akan melemah. Christian memproyeksikan, pasangan USD/IDR akan bergerak di Rp 11.730-Rp 11.845. Sedangkan Reny memproyeksikan di Rp 11.690-Rp 11.815.