Rupiah masih potensial menguat di akhir pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Jumat (12/1). Hal ini seiring dengan potensi berlanjutnya pelemahan dollar Amerika Serikat akibat data ekonomi negeri Paman Sam yang diramal di bawah ekspektasi.

Analis Monex Future Investindo, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, malam nanti, AS akan merilis data indeks harga produsen bulan Januari. Namun, pelaku pasar berekspektasi indeks tersebut hanya meningkat 0,2% atau lebih rendah dari bulan lalu yang mampu naik sebesar 0,4%. “Jika itu terjadi, maka dollar berada dalam tekanan,” ucapnya.

Selain itu, sebenarnya pemerintah AS akan mengumumkan tingkat inflasi, besok. Namun, karena pengumumannya berlangsung Jumat malam atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, dampak data inflasi AS diperkirakan baru akan terasa awal pekan depan.


Putu menambahkan, efek pengurangan stimulus dari Bank of Japan (BOJ) dan rencana pengurangan pembelian obligasi AS oleh China juga diramal masih akan terasa hingga besok. Hal itu dinilai menguntungkan bagi mata emerging market, seperti rupiah.

Dari domestik, rilis data neraca perdagangan atau ekspor-impor akan dirilis besok. Putu meyakini neraca perdagangan Indonesia akan naik di bandingkan periode sebelumnya. Alhasil, peluang penguatan rupiah semakin terbuka.

Menurut hitungan Putu, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.360-Rp 13.435 per dollar AS.

Hari ini (11/1), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,18% ke level Rp 13.400 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga terapresiasi 0,16% ke level Rp 13.427 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini