KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) Fed Fund Rate yang lebih agresif membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 2,42% sejak awal tahun menjadi Rp 13.891 per dollar AS, Kamis (26/2). Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed serta faktor eksternal lainnya tidak hanya melemahkan rupiah, melainkan mata uang negara maju serta negara berkembang. Tercatat, mata uang Filipina dan India turun 4,34% dan 4,32% terhadap dollar AS di periode yang sama. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, mata uang dunia memang mayoritas melemah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pelemahan rupiah masih di bawah 3%. "Dari nominal, pelemahan memang keliahatannya besar, tetapi yang perlu ditekankan adalah persentase pelemahan dibanding negera lain yang mayoritas juga melemah Indonesia tidak di posisi terbawah," kata David, Kamis (26/4).
Rupiah masih punya tenaga untuk menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) Fed Fund Rate yang lebih agresif membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 2,42% sejak awal tahun menjadi Rp 13.891 per dollar AS, Kamis (26/2). Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed serta faktor eksternal lainnya tidak hanya melemahkan rupiah, melainkan mata uang negara maju serta negara berkembang. Tercatat, mata uang Filipina dan India turun 4,34% dan 4,32% terhadap dollar AS di periode yang sama. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, mata uang dunia memang mayoritas melemah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pelemahan rupiah masih di bawah 3%. "Dari nominal, pelemahan memang keliahatannya besar, tetapi yang perlu ditekankan adalah persentase pelemahan dibanding negera lain yang mayoritas juga melemah Indonesia tidak di posisi terbawah," kata David, Kamis (26/4).