Rupiah masih rawan



JAKARTA. Rupiah akhirnya menguat. Di pasar spot, USD/IDR ditutup melemah 0,7% menjadi 9.731 dibanding dengan hari sebelumnya. Sementara kurs dollar AS di Bank Indonesia (BI) turun 0,22% menjadi 9.685.

Raditya Ariwibowo, analis Divisi Tresuri BNI mengatakan, adanya campur tangan aktif dari BI membuat rupiah bisa mengambil napas. Hari ini, sentimen yang menghinggapi pergerakan rupiah masih berasal dari global. Raditya menambahkan, di pasar dalam negeri, aliran dana asing di akhir tahun cenderung berkurang, sedangkan permintaan dollar AS semakin banyak.

Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menuturkan, hari ini, sentimen global bercampur. Jepang akan merilis data belanja konsumen dan data ritel yang diprediksi membaik. Di sisi lain, produksi industri dan deflasi Jepang kian memburuk.


Meski banyak sentimen positif, pelaku pasar masih mencemaskan kebuntuan solusi jurang fiskal. Hal ini akan tetap melemahkan rupiah. BI juga akan menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Prediksi Albert, USD/IDR akan berada pada kisaran 9.700-9.800. Raditya memprediksi, rupiah masih melemah terbatas di kisaran 9.660-9.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati