Rupiah masih rawan tertekan pada pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat diperkirakan masih akan melemah sepanjang pekan depan. Pergerakan mata uang garuda masih akan didominasi sentimen eksternal.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual menyebut, pada pekan depan, sentimen yang berasal dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS bakal memiliki andil yang besar terhadap pergerakan rupiah di pasar.

Pasalnya, ada beberapa data ekonomi AS yang dirilis pada saat itu, antara lain data kepercayaan konsumen, data perubahan nilai pesanan barang tahan lama, hingga data GDP AS. Hasil data-data tersebut menjadi indikator bagi The Federal Reserves untuk menaikan suku bunga acuan di negara tersebut.

“Sentimen seputar Fed Fund Rate kembali muncul setelah meredanya tensi perang dagang dan konflik geopolitik di Suriah,” kata David.

Di sisi lain, setelah rilis data neraca dagang dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, belum ada sentimen dari dalam negeri yang dapat mempengaruhi arah pergerakan rupiah pada pekan depan.

David memproyeksikan, rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.790-Rp 13.890 per dollar AS sepanjang pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/4), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,78% ke posisi Rp 13.893 per dollar AS. Ini rekor terburuk di tahun ini. Dengan hasil tersebut, rupiah tercatat melemah 1% dalam sepekan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini