Rupiah masih rawan untuk melemah



JAKARTA. Rupiah rawan tertekan di awal pekan ini. Mata uang Garuda bakal mendapat perlawanan dari dollar AS yang semakin perkasa karena data tenaga kerja AS cukup solid.

Akhir pekan lalu, di pasar spot, rupiah masih menguat 0,21% ke Rp 13.121 per dollar AS. Rupiah tertopang kenaikan surplus neraca perdagangan China. Maklum, Indonesia salah satu mitra dagang Tiongkok.

Namun, Analis Monex Investindo Futures, Agus Chandra bilang, rupiah akan kesulitan melawan dollar AS. Mata uang Negeri Paman Sam itu melambung setelah pertambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian (nonfarm employment change) April dilaporkan sebesar 223.000, melonjak dari bulan sebelumnya, 85.000 pekerja.


Apalagi, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathria bilang, sentimen dari domestik juga negatif. Cadangan devisa Indonesia bulan April turun menjadi US$ 110,9 miliar dari bulan sebelumnya sekitar US$ 111,55 miliar.

Trian menduga, hari ini, rupiah rentan melemah ke kisaran Rp 13.100 hingga Rp 13.200 per dollar AS. Sementara, Agus menebak, rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 13.075 hingga 13.275 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa