Rupiah masih sulit bangkit



JAKARTA. Rupiah terus melemah. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (23/7), menguat 0,34% menjadi 10.200 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga naik 1,52% menjadi 10.222.

Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian mengatakan, rupiah banyak tertekan oleh besarnya peralihan modal keluar dari dalam negeri ke sejumlah negara maju yang kondisi ekonominya sedang membaik.

Menurut Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, rupiah juga masih mendapatkan tekanan dari bayang-bayang transaksi berjalan yang sampai saat ini masih defisit. "Memang ada lelang swap valas, tapi itu belum mampu mengkuatkan rupiah," kata dia.


Wahyu memperkirakan, hari ini, rupiah akan kembali melemah karena sentimen positif yang bisa mengangkat pergerakan rupiah masih minim. Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat tekanan inflasi tinggi juga menjadi penahan rupiah untuk bisa bangkit.

Proyeksi Albertus, pasangan USD/IDR, hari ini, akan bergerak di rentang 10.135- 10.295. Prediksi Wahyu, pairing USD/IDR akan berada di kisaran 10.160 - 10.240.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini