JAKARTA. Pergerakan rupiah masih terimbas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, Rabu (21/7), nilai tukar rupiah melemah 0,20% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 13.318 per dollar AS. Faisyal, Research and Analyst monex Investindo Futures menilai, sentimen eksternal masih mendominasi rupiah sehingga bergerak melemah. Setelah pekan lalu, The Fed mengerek suku bunga acuan, maka awal pekan ini AS memberi sinyal akan menaikkan suku bunga kembali. Sinyal tersebut muncul setelah Presiden Fed New York William Dudley menyatakan seharusnya inflasi di AS berjalan beriringan dengan mulai membaiknya pasar tenaga kerja. Hal ini memunculkan spekulasi kenaiakan suku bunga AS akan terjadi dalam waktu dekat.
Rupiah masih terseret kenaikan bunga The Fed
JAKARTA. Pergerakan rupiah masih terimbas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, Rabu (21/7), nilai tukar rupiah melemah 0,20% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 13.318 per dollar AS. Faisyal, Research and Analyst monex Investindo Futures menilai, sentimen eksternal masih mendominasi rupiah sehingga bergerak melemah. Setelah pekan lalu, The Fed mengerek suku bunga acuan, maka awal pekan ini AS memberi sinyal akan menaikkan suku bunga kembali. Sinyal tersebut muncul setelah Presiden Fed New York William Dudley menyatakan seharusnya inflasi di AS berjalan beriringan dengan mulai membaiknya pasar tenaga kerja. Hal ini memunculkan spekulasi kenaiakan suku bunga AS akan terjadi dalam waktu dekat.