Rupiah masih tertekan



JAKARTA. Rupiah belum mampu bangkit dari keterpurukan. Pasangan USD/IDR, Senin (19/8), menguat 0,99% menjadi 10.533 dibandingkan sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,57% menjadi 10.451.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah melemah akibat aksi profit taking para investor di negara berkembang, termasuk Indonesia. Aksi ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan The Fed mengenai stimulus moneter dan penetapan suku bunga rendah.

Adapun, indeks produksi manufaktur (PMI) di regional Asia yang negatif, mendukung kekhawatiran pasar terhadap pelemahan ekonomi yang tengah melanda emerging market, termasuk Indonesia.


Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri memproyeksikan, rupiah hari ini masih akan melemah. Data ekonomi Indonesia yang melemah membuat rupiah kian tak bertenaga. Sementara, Albertus memprediksi rupiah hari ini bisa menguat setelah tekanan jual akan sedikit mereda. Hitungan Reny, pasangan USD/IDR bergerak di 10.400-10.600. Prediksi Albertus, pairing USD/IDR di 10.630-10.475.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini