JAKARTA. Tanda-tanda kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) makin kuat. Negaranya Donald Trump ini sukses mencetak pertumbuhan ekonomi spektakuler di kuartal tiga 2016. Kemarin, Biro Analisis Ekonomi AS mengumumkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pendahuluan di kuartal tiga mencapai 3,2%. Ini jauh lebih baik ketimbang PDB kuartal sebelumnya yang cuma 2,9%. Realisasi ini juga lebih tinggi dari konsensus pakar, yang memprediksi PDB cuma tumbuh 3%. David Sumual, ekonom Bank Central Asia mengatakan, kekhawatiran membaiknya data perekonomian AS memberikan tekanan pada rupiah dan mata uang emerging market lainnya.
Rupiah masih tertekan ekonomi Amerika
JAKARTA. Tanda-tanda kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) makin kuat. Negaranya Donald Trump ini sukses mencetak pertumbuhan ekonomi spektakuler di kuartal tiga 2016. Kemarin, Biro Analisis Ekonomi AS mengumumkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pendahuluan di kuartal tiga mencapai 3,2%. Ini jauh lebih baik ketimbang PDB kuartal sebelumnya yang cuma 2,9%. Realisasi ini juga lebih tinggi dari konsensus pakar, yang memprediksi PDB cuma tumbuh 3%. David Sumual, ekonom Bank Central Asia mengatakan, kekhawatiran membaiknya data perekonomian AS memberikan tekanan pada rupiah dan mata uang emerging market lainnya.