JAKARTA. Pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat berakibat pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Setelah ditutup melemah pada perdagangan Senin (14/11), diperkirakan Selasa (15/11) nasib mata uang Garuda akan ditentukan dari rilis neraca perdagangan yang akan dilansir hari ini. David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA) mengatakan, rilis neraca perdagangan dalam negeri bulan Oktober 2016 akan menjadi penentu nilai tukar rupiah. "Namun meski telah diprediksi bakal kembali surplus, menurutnya masih ada kecenderungan pelemahan rupiah,” ujarnyanya kepada KONTAN, Senin (14/11). Valuasi rupiah juga akan dipengaruhi oleh rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang bakal berlangsung 15-16 November ini. Rapat tersebut akan mengevaluasi kebijakan moneter menyikapi tekanan dollar AS. Namun David menilai pergerakan rupiah akan lebih stabil dibanding pekan lalu.
Rupiah masih tren melemah terhadap dollar AS
JAKARTA. Pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat berakibat pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Setelah ditutup melemah pada perdagangan Senin (14/11), diperkirakan Selasa (15/11) nasib mata uang Garuda akan ditentukan dari rilis neraca perdagangan yang akan dilansir hari ini. David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA) mengatakan, rilis neraca perdagangan dalam negeri bulan Oktober 2016 akan menjadi penentu nilai tukar rupiah. "Namun meski telah diprediksi bakal kembali surplus, menurutnya masih ada kecenderungan pelemahan rupiah,” ujarnyanya kepada KONTAN, Senin (14/11). Valuasi rupiah juga akan dipengaruhi oleh rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang bakal berlangsung 15-16 November ini. Rapat tersebut akan mengevaluasi kebijakan moneter menyikapi tekanan dollar AS. Namun David menilai pergerakan rupiah akan lebih stabil dibanding pekan lalu.