KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat tajam selama sepekan terakhir, pergerakan rupiah akan segera memasuki fase konsolidasi. Valuasinya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan stabil. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (5/1), rupiah menguat tipis 0,04% ke level Rp 13.416 per dollar AS di pasar spot. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,51% ke level 13.405 per dollar AS. Rully Arya Wisnubroto, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena dollar AS tengah berada dalam tren pelemahan. Meski akhirnya indeks dollar AS ditutup sedikit membaik, tapi sejak awal perdagangan valuasinya cenderung tertekan. “Di AS kondisinya cenderung di bawah ekspektasi,” terangnya kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Data ketenagakerjaan negeri Paman Sam bulan Desember yang dirilis akhir pekan lalu hasilnya mayoritas mengecewakan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data non farm payroll (NFP) berada pada level 148.000 atau jauh dari eksepektasi di level 190.000. Sedangkan tingkat pengangguran masih stabil di level 4,1%. Dengan kondisi demikian, Rully memperkirakan pada Senin (8/1) rupiah akan bergerak stabil atau cenderung tertekan. Menurut dia, sekarang ini indikator teknikal telah memberi sinyal koreksi. Apalagi kenaikan pada pekan lalu sudah terlalu tinggi