KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan yield US Treasury di sepanjang pekan ini membuat rupiah bergerak melemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/3) kurs rupiah melemah 0,23% ke Rp 14.300 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah melemah 0,46%. Sementara, di kurs Jisdor di Bank Indonesia rupiah tercatat melemah 0,50% ke Rp 14.371 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah juga bergerak melemah 0,50%.
Ekonom Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan pergerakan rupiah sepekan ini dipengaruhi oleh kenaikan yield US treasury. Dampak kenaikan yield obligasi AS tersebut membuat permintaan terhadap dolar AS meningkat. "Naiknya yield US Treasury memunculkan ekspektasi bahwa inflasi AS akan naik dan dikhawatirkan suku bunga AS juga bisa naik, meski hingga saat ini pandangan The Fed tetap dovish," kata Reny, Jumat (5/3). Tercatat yield US Treasury saat ini bertengger di 1,55%, setelah menyentuh rekor tertinggi di 1,56% pada Kamis (4/3).
Baca Juga: Mayoritas mata uang di Asia melemah, ringgit turun paling dalam di hari ini Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong juga mengatakan dolar AS mendapat permintaan yang cukup banyak sejak yield US Treasury terus beranjak naik. "Daya tarik dolar AS meningkat ketika yield US Treasury menguat," kata Lukman. Namun, Reny menilai pelemahan rupiah sepekan ini tidak mengkhawatirkan. Reny menilai level rupiah saat ini masih kompetitif, kecuali jika rupiah melemah ke Rp 15.000 per dolar AS. Di satu sisi Reny menilai fundamental dalam negeri menguat dengan tingkat inflasi yang terkendali dan cadangan devisa yang masih tinggi.
"Vaksin yang terus didistribusikan juga menambah sentimen positif bagi rupiah ekonomi Indonesia sedang masa pemulihan," kata Reny. Sepekan ke depan Reny memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 14.210 per dollar AS-Rp 14.400 per dollar AS. Sementara, Lukman mengatakan selama yield US Treasury bergerak naik maka rupiah berpotensi terus tertekan. Lukman memproyeksikan rentang rupiah di pekan depan Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi