Rupiah Melemah 1,24% Dalam Sepekan Akibat Tren Kenaikan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak dengan kecenderungan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir di tengah tren kenaikan suku bunga acuan global. 

Pada perdagangan Jumat (30/9), Di pasar spot, rupiah menguat 0,23% ke Rp 15.227 per dolar AS. Selama sepekan, rupiah sudah melemah 1,24%. Di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah naik 0,09% ke Rp 15.232 per dolar AS. Dalam sepekan terakhir, rupiah tercatat melemah 1,29%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, rupiah cenderung melemah selama sepekan ini karena pernyataan sejumlah pejabat Federal Reserve. Pernyataan The Fed yang cenderung hawkish menimbulkan prediksi kenaikan suku bunga 75 basis points (bps) pada pertemuan selanjutnya sehingga menempatkan dolar AS tetap diminati.


Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,10% ke Rp 15.232 Per Dolar AS Pada Jumat (30/9)

"Rupiah hari ini diperdagangkan di atas Rp 15.230 terhadap dolar AS, bergerak lebih jauh dari level terendah dalam 17 bulan yang dicapai awal pekan ini," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (30/9).

BI sedang mencari kesepakatan transaksi mata uang lokal dengan Australia dan Korea Selatan sambil mendorong menyelesaikan pembicaraan untuk kesepakatan dengan China, mitra dagang terbesar Indonesia. BI juga mengindikasikan akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dengan mengizinkan transaksi domestik non-deliverable forward dalam mata uang lain. 

Sutopo mengatakan kurs rupiah pada pekan depan cenderung melemah. Sentimen atas ekonomi makro masih menempatkan dolar AS sebagai aset pilihan.

Baca Juga: Ini Pilihan Instrumen Investasi yang Tepat Saat Hadapi Resesi

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, investor menunggu rilis data ekspektasi inflasi nanti malam untuk melihat kelanjutan inflasi di AS. 

"Rupiah pada hari ini mampu menguat hingga 0,23% menjadi 15.228 per dolar AS, setelah terjadi penguatan yuan di pasar Asia. Penguatan yuan terdorong oleh spekulasi terkait potensi penjualan dolar AS di pasar Tiongkok," kata Josua. 

Josua mengatakan pada pekan depan, pergerakan rupiah diperkirakan bergerak berdasarkan arah dari rilis data ekspektasi inflasi serta data AS lain. Rupiah masih berpotensi melemah, terutama akibat pernyataan dari pejabat The Fed yang berpotensi bergerak memengaruhi pasar keuangan global.

Sutopo memproyeksikan rupiah pada perdagangan Senin (3/10) akan berada di rentang Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.400 per dolar AS. Sedangkan Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.200 per dolar AS-Rp 15.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati