Rupiah Melemah 4,20% Terhadap Dolar Singapura Sepanjang November 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan November, mata uang mata uang dolar Singapura (SGD) menguat terhadap rupiah. Menurut data Bloomberg, pairing SGD/IDR menguat 8,83% secara year to date (YtD) dan naik secara bulanan 4,20% menjadi Rp 11.494,96 per dolar Singapura di akhir November 2022.

Pada akhir 2021, pairing ini berada di Rp 10.562,66 per dolar Singapura. Penguatan pairing ini menunjukkan bahwa rupiah melemah terhadap dolar Singapura.

"Pairing mata uang SDG/IDR terus menguat dan sempat menyentuh level Rp 11.600 per dolar Singapura karena Otoritas Moneter Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS) terus mengetatkan kebijakan moneternya," kata Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin. 


Untuk diketahui, Singapura tidak menggunakan suku bunga acuan sebagai instrumen kebijakan moneter. MAS menggunakan Singapore dollar nominal effective exchange rate (S$NEER), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre) tidak berubah.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tajam ke Rp 15.563 Per Dolar pada Hari Ini (1/12)

Kebijakan moneter Singapura, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Nanang mengatakan, pengetatan yang dilakukan Singapura artinya membiarkan dolar Singapura menguat, sehingga impor akan lebih murah dan bisa membantu meredam inflasi di Singapura.

Sejak akhir tahun lalu, MAS sudah lima kali mengetatkan kebijakan di tengah inflasi yang tinggi. Pekan lalu, inflasi Singapura mulai melandai dan meninggalkan rekor tertingginya dalam 14 tahun. Singapura mencatatkan inflasi sebesar 6,7% secara tahunan atau year-on-year (YoY) pada Oktober 2022, turun dari bulan sebelumnya sebesar 7,5% YoY. 

Nanang mengatakan secara teknikal SGD/IDR sudah terbentuk double top dengan berada di Rp 11.590 per dolar Singapura. Level puncak ini pernah tercapai pada April 2020.

Baca Juga: Pasar Saham dan Obligasi Diramal Menarik pada 2023, Begini Saran Manajer Investasi

Adapun potensi penguatan akan berlanjut bila menembus dan tutup di atas Rp 11.600 per dolar Singapura. Penguatan ke level ini akan membuka jendela baru pada kisaran Rp 11.600 per dolar Singapura-Rp 12.000 per dolar Singapura.

Sebaliknya jika koreksi terbuka bila penembusan di bawah Rp 11.000 per dolar Singapura, maka ruang penurunan ke Rp 10.500 per dolar Singapura dan Rp 10.000 per dolar Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati