Rupiah melemah, AirAsia lakukan hedging bahan bakar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) mengaku sedikit banyak akan terdampak dengan pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pasalnya, perusahaan harus melakukan penyewaan pesawat menggunakan kurs dollar AS.

Dendy Kurniawan, Direktur Utama Air Asia Indonesia mengatakan penyewaan pesawat saat ini sekitar 24% dari total biaya yang dikeluarkan. Namun dirinya mengatakan tidak melakukan currecy hedging.

"Kalau currency kami tidak hedging, kami hedging fuel, dari apa yang kami operasikan itu 75% adalah (penerbangan) internasional, kebetulan pendapatan kami dalam forex juga ada," ujar Dendy di Jakarta, Kamis (24/5).


Dirinya mengatakan bersama-sama dengan Grup Air Asia lainnya melakukan hedging bahan bakar secara periodikal. Setiap bulannya besaran bahan bakar yang dihedging akan berbeda, hal ini untuk merespon perkembangan yang ada.

"Kalau bahan bakar memang perlu dihedging karena itu kontribusinya terhadap cost structure bisa sampai 35%-37%," lanjutnya Dendy.

Dendy berharap pelemahan rupiah tidak berlarut-larut dan kembali mengalami menguat di bawah Rp 14.000 per dollar AS. Namun dirinya mengatakan, meski ada pelemahan rupiah perusahaan tetap memberikan penawaran menarik, salah satunya promo terbang gratis.

"Semua airline juga mengacu kepada APBN lah, nilai tukar rupiah di Rp 13.700-Rp 13.750 tentunya itu yang kami harapkan," jelas Dendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi