Rupiah melemah akibat ketidakpastian global



JAKARTA. Mata uang Garuda kembali menunjukkan pelemahan dalam penutupan perdagangan akhir pekan ini. Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang hendak mengumumkan rencana reformasi pajak mendorong posisi dollar Amerika Serikat (AS) untuk semakin menguat.

Di pasar spot, pada Jumat (10/2) valuasi rupiah tercatat melemah 0,13% ke level Rp 13.312 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah menunjukkan pelemahan 0,08% ke level Rp 13.318 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.

Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk mengatakan pergerakan rupiah di akhir pekan ini cukup sentimen global. Presiden Donald Trump yang selama ini menjadi kunci ketidakpastian justru mengeluarkan pernyataan fenomenal terkait rencana reformasi pajak.


“Pernyataan yang cukup fenomenal itulah yang mendorong penguatan dollar AS,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (10/2).

Mengutip Bloomberg, Jumat (10/2) pukul 17.18 WIB indeks dollar AS terlihat mengalami penguatan sekitar 0,10% ke level 100,750. Setelah sempat sulit menembus level 100, akhirnya indeks dollar bisa mempertahankan penguatan di level tersebut.

Ditambah lagi kondisi ketidakpastian juga muncul dari zona Eropa. Rencana pemilu di Prancis dan Jerman turut menambah kekhawatiran investor.

Dari Prancis, Marine Le Pen salah satu kandidat dari partai Front Nasional membuat pernyataan kontroversial terkait rencana keluarnya Prancis dari Uni Eropa jika ia terpilih. Tak heran mata uang beberapa hari belakangan mata uang euro pun mengalami pelemahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto