Rupiah Melemah, Analis Prediksi Emiten Konsumer Masih Berpotensi Tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang terperosok ke level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir tahun ini. Meski begitu, analis memprediksi emiten konsumer masih memiliki potensi untuk tumbuh.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai, dampak melemahnya rupiah bisa mengakibatkan kenaikan biaya pada perusahaan makanan terlebih jika bahan bakunya dari impor. 

"Potensi meningkatkan beban perusahaan ada mengingat beberapa emiten juga memiliki akun selisih rugi kurs pada beban keuangannya," kata Azis kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).


Baca Juga: Produsen Mamin Berpotensi Mengerek Harga Jual ke Konsumen Imbas Pelemahan Rupiah

Azis memproyeksikan kinerja emiten konsumer masih memiliki potensi tumbuh, terlebih sentimen Pemilu bisa mendongkrak daya beli masyarakat.

"Momentum Pemilu bisa menjadi penopang dari sisi top line, tetapi perlu dicermati juga pengaruh dari melemahnya rupiah yang bisa berdampak pada peningkatan expense sehingga bisa mempengaruhi bottom line dari emiten konsumer," jelasnya.

Azis merekomendasikan trading buy pada saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.740-Rp 2.850  per saham dan support Rp 2.620-Rp 2.510.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi