JAKARTA. Pergerakan rupiah mulai mendekati level Rp 13.000 per dollar AS. Pelemahan seperti ini tentunya bisa mempengaruhi bisnis industri otomotif mengingat banyaknya bahan baku yang harus diimpor. Salah satunya adalah, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). "Tapi, bukan berarti rupiah melemah lalu kami harus menaikkan harga jual," imbuh Direktur AUTO Robby Sani kepada KONTAN, (2/3). Menurutnya, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan kapan dan sejauh mana urgensi AUTO untuk mengerek harga. Pertama, adalah soal tren pergerakan rupiah itu sendiri. Rupiah saat ini memang sempat mencapai level tertingginya, menembus Rp 13.000 per dollar AS, tapi bukan berarti level ini yang menjadi acuan untuk mengerek harga.
Rupiah melemah, AUTO tak mau latah naikkan harga
JAKARTA. Pergerakan rupiah mulai mendekati level Rp 13.000 per dollar AS. Pelemahan seperti ini tentunya bisa mempengaruhi bisnis industri otomotif mengingat banyaknya bahan baku yang harus diimpor. Salah satunya adalah, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). "Tapi, bukan berarti rupiah melemah lalu kami harus menaikkan harga jual," imbuh Direktur AUTO Robby Sani kepada KONTAN, (2/3). Menurutnya, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan kapan dan sejauh mana urgensi AUTO untuk mengerek harga. Pertama, adalah soal tren pergerakan rupiah itu sendiri. Rupiah saat ini memang sempat mencapai level tertingginya, menembus Rp 13.000 per dollar AS, tapi bukan berarti level ini yang menjadi acuan untuk mengerek harga.