Rupiah melemah, BI akan membeli SBN



JAKARTA. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah tak kunjung usai. Namun Bank Indonesia tetap yakin pelemahan ini masih sesuai fundamental ekonomi Indonesia. Apalagi penyebab anjloknya nilai tukar mata uang garuda ini disokong oleh isu global dan faktor domestik.Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut faktor global berupa isu tapering stimulus The Fed. Nah untuk faktor domestik, berasal dari pengumuman defisit transaksi berjalan di kuartal II 2013 yang meningkat. Jika di kuartal I 2012, defisit transaksi berjalan hanya US$ 5,8 miliar alias 2,6% dari PDB, pada periode yang sama tahun ini nilainya meningkat menjadi US$ 9,8 miliar setara dengan 4,4% dari PDB.BI mengaku masih akan terus berada di pasar mata uang melalui intervensi yang dilakukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. "Kami juga melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder," jelasnya Selasa (20/8). Lebih lanjut Perry bilang dalam dua hari (Senin dan Selasa) BI telah membeli SBN sekitar Rp 2,6 triliun. Dan sepanjang 2013, BI telah membeli SBN sekitar Rp 31 triliun.Tapi untuk menstabilkan pasar uang Indonesia, BIĀ  tetap terus koordinasi dengan Pemerintah dan OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie