Rupiah melemah, BNI makin selektif menyalurkan kredit valas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) mulai selektif menyalurkan kredit via mata uang asing. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat jadi alasannya.

“Mengingat persediaan valas relatif terbatas, kami sangat selektif dalam membiayai debitur dalam denominasi Valas,” kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Tim riset BCA: Pemindahan ibu kota positif bagi pertumbuhan ekonomi


Penyaluran kredit Valas perseroan dijelaskan Anggoro hanya akan diberikan kepada debitur yang berorientasi ekspor. Ini dilakukan untuk menjaga nilai tambah bisnis debitur, agar bisnis proses mereka bisa tetap ditransaksikan via valas.

Anggoro bilang perseroan juga akan menjaga komposisi kredit Valas di kisaran 20% dari total portofolio kredit. Sedangkan sisanya akan tetap diberikan melalui rupiah.

“Baik untuk kredit Valas maupun Rupiah, kami upayakan LDR bisa dipertahankan di kisaran 90% sebagai acuan kami,” lanjutnya.

Baca Juga: Langgar sejumlah aturan, OJK bekukan usaha PT National Finance

Per Juni 2019, bank berlogo angka 46 ini sendiri telah menyalurkan kredit Valas senilai Rp 92,26 triliun. Nilai tersebut tumbuh 25,02% (yoy) dibandingkan Juni 2018 senilai Rp 73,80 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi