JAKARTA. Beberapa pekan terakhir, kurs rupiah kelabakan menghadapi dollar Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 9.333 per dollar AS. Bank Indonesia (BI) sendiri berusaha menjaga agar nilai tukar rupiah tidak terus loyo. Salah satunya, dengan rencana penerbitan term deposit valuta asing. Instrumen lain pengendali rupiah adalah lewat suku bunga acuan (BI rate). Melihat pergerakan rupiah sekarang, pertanyaannya, apakah BI perlu mengutak-atik BI rate bulan ini pada rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung pekan depan? Menurut pendapat David Sumual, seorang ekonom, BI belum perlu menaikkan BI rate di bulan Juni ini bila bertujuan menahan rupiah. Lagi pula, meski nilai tukar rupiah melemah, dari sisi tekanan inflasi justru malah mereda.
Rupiah melemah, bunga tak perlu naik
JAKARTA. Beberapa pekan terakhir, kurs rupiah kelabakan menghadapi dollar Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 9.333 per dollar AS. Bank Indonesia (BI) sendiri berusaha menjaga agar nilai tukar rupiah tidak terus loyo. Salah satunya, dengan rencana penerbitan term deposit valuta asing. Instrumen lain pengendali rupiah adalah lewat suku bunga acuan (BI rate). Melihat pergerakan rupiah sekarang, pertanyaannya, apakah BI perlu mengutak-atik BI rate bulan ini pada rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung pekan depan? Menurut pendapat David Sumual, seorang ekonom, BI belum perlu menaikkan BI rate di bulan Juni ini bila bertujuan menahan rupiah. Lagi pula, meski nilai tukar rupiah melemah, dari sisi tekanan inflasi justru malah mereda.