Rupiah melemah dalam rentang sempit



JAKARTA. Rupiah bergerak dalam rentang yang sempit. Meski kecenderungannya masih koreksi analis menilai mata uang Garuda punya daya tahan untuk jatuh pada pelemahan yang signifikan.

Di pasar spot, Selasa (19/7) posisi rupiah tergelincir tipis di hadapan dollar AS 0,02% ke level Rp 13.089 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah terangkat 0,19% di level Rp 13.086 per dollar AS.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan pelemahan tipis yang terjadi merupakan koreksi sementara. Pasca penguatan rupiah yang tergolong signifikan beberapa hari terakhir.


Sebab apabila berkaca dari fundamental domestik rupiah masih punya kesempatan untuk pertahankan penguatan. “Dilaksanakannya tax amnesty jelas jadi harapan yang positif,” ujar Agus.

Namun memang untuk saat ini pelaku pasar sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. “Itu membuat pasar cenderung bersikap wait and see,” kata Agus.

Kehati-hatian pasar ini cukup untuk beri kesempatan dollar AS unggul sesaat. Memang belum ada katalis yang kuat di pasar untuk menjadi penentu arah pergerakan rupiah.

Di awal pekan kemarin pun belum ada data ekonomi AS yang berpengaruh besar. Hanya saja memang sajian data Inggris yang positif, bisa sedikit menjegal laju penguatan dollar AS yang bisa menguntungkan mata uang lainnya seperti rupiah.

Namun dampaknya tidak terlalu besar. “Koreksi sementara bisa tetap terjadi namun rentang sangat sempit. Masih jauh dari meninggalkan level Rp 13.150 per dollar AS,” duga Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto