Rupiah Melemah dalam Sepekan Ini Imbas Ketidakpastian Global



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah dalam tren melemah selama perdagangan pekan ini. Mata uang garuda kembali masuk zona penurunan di kisaran Rp 16.190 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (19/7), rupiah spot pekan ini ditutup pada level Rp 16.191 per dolar AS. Ini membuat rupiah turun 0,22% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.155 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah spot melemah sekitar 0,33%. 

Selaras dengan pergerakan di pasar spot, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau ikut melemah. Jumat (21/6), Rupiah jisdor ditutup pada posisi Rp 16.199 per dolar AS, turun sekitar 0,27% secara mingguan dan melemah 0,24% secara harian.


Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 16.191 Per Dolar AS Pada Hari Ini (19/7)

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dalam sepekan ini rupiah cenderung bergerak melemah akibat ketidakpastian geopolitik AS. 

Padahal, Rupiah sempat menguat hingga menyentuh 16.100 akibat perubahan ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) menjadi 75 bps dari sebelumnya yang hanya 50 bps.

Selain itu, Josua menjelaskam bahwa rupiah melemah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7) akibat sentimen dari ketidakpastian geopolitik di AS yang berlanjut, sehingga memicu peningkatan sentimen risk-off. 

“Rupiah dibuka melemah hingga ke level Rp 16.220 per dolar AS, namun pelemahan rupiah terbatas sepanjang hari, dan ditutup melemah 0,20% ke level Rp 16.190 per dolar AS,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat  (19/7).

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke Atas Rp 16.200 Per Dolar AS Pada Jumat (19/7) Pagi

Dengan begitu, Josua memprediksi pada pekan depan, rupiah akan berpotensi melemah terbatas akibat potensi penguatan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS, yang akan dirilis pada Kamis (25/7) malam. 

“Maka rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 16.150 - Rp 16.275 per dolar AS sepanjang minggu depan,” kata dia. 

Selaras dengan hal ini, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong menuturkan bahwa rupiah sempat menguat oleh prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang meningkat, namun Rupiah berbalik tertekan oleh sentimen risk off di pasar.

“Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran tensi perang dagang China AS,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7). 

Baca Juga: Ditutup Melemah ke Rp 16.155, Intip Proyeksi Rupiah untuk Jumat (19/7)

Lukman memprediksi, rupiah masih akan tertekan di tengah absennya data ekonomi penting dari domestik maupun Amerika Serikat. Dia memproyeksi pada perdagangan pekan depan, rupiah akan lanjut melemah dan berada di level Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli