Rupiah melemah di awal pekan ini



JAKARTA. Rupiah ditutup melemah terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (13/4). Di pasar spot, rupiah melemah 0,47% dibandingkan Jumat (10/4) menjadi 12.988. Rupiah juga melemah 0,27% di kurs tengah Bank Indonesia (BI) menjadi 12.945.

Trian Fatria, Research and Analyst Divisi Treasury PT BNI Tbk mengatakan, rupiah terkikis oleh data neraca perdagangan China yang dirilis kurang menggembirakan. Untuk diketahui, neraca perdagangan China bulan Maret 2015 dibukukan surplus US$ 3,1 miliar.

Angka surplus ini jauh lebih rendah dibanding estimasi sebesar US$ 43,4 miliar. Ekspor China bulan Maret turun 15%. Sementara impor turun 12,7%.


“Sebagai mitra dagang utama Indonesia, negatifnya data neraca perdagangan China turut mendepresiasi rupiah,” ungkap Trian.

Dari faktor eksternal, lanjut Trian, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh pemangkasan pertumbuhan ekonomi Asia oleh World Bank. Dalam rilisnya, World Bank juga memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,6% menjadi 5,2% pada tahun ini.

Trian memprediksi pergerakan rupiah pada Selasa (14/4) cenderung melemah terbatas. Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia. Trian memperkirakan BI rate akan dipertahankan di level 7,5%.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, pergerakan rupiah hari Selasa (14/4) akan bergantung pada pernyataan Bank Indonesia mengenai prospek ekonomi dan prospek rupiah ke depan.

Sementara dari sisi eksternal, pergerakan rupiah akan merespons data ekonomi Amerika Serikat (AS) meliputi indeks harga produsen (PPI) dan penjualan ritel. Namun, mengingat data ini baru dirilis pada Selasa (14/4) malam, maka rupiah baru akan merespons data ini pada Rabu (15/4).

Sebagai gambaran, data PPI bulan Maret 2015 diprediksi tumbuh 0,3%. Prediksi ini lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar minus 0,5%. Sementara data penjualan ritel bulan Maret diperkirakan tumbuh 1,1%.

Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar minus 0,6%. Apabila rilis data PPI dan penjualan ritel sesuai atau lebih tinggi dari estimasi, maka ada peluang penguatan dollar lebih lanjut. Akibatnya, rupiah berpotensi kembali melemah.

Putu menduga Selasa (14/4), USD/IDR bergerak di kisaran 12.860-13.100. Sementara Trian memprediksi USD/IDR berada di level 12.950-13.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto