KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (10/7). Rupiah salah satunya tertekan sentimen perlambatan ekonomi China. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, rupiah belum mampu bergerak menguat terhadap dolar AS saat Indeks Dolar AS (DXY) melemah setelah rilis data tenaga kerja AS di Jumat, pekan lalu. Alhasil, rupiah di pasar spor ditutup melemah 40% ke level Rp 15.205 per dolar AS di akhir perdagangan Senin (10/7). Salah satu yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini adalah penurunan inflasi konsumen dan produsen di China yang melebihi ekspektasi. Inflasi di level konsumen China tercatat turun 0,0% YoY dari sebelumnya 0,2% YoY, sementara indeks harga produsen tercatat deflasi sebesar 5,4%YoY dari sebelumnya 4,6% YoY.
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Intip Proyeksinya di Perdagangan Selasa (11/7)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (10/7). Rupiah salah satunya tertekan sentimen perlambatan ekonomi China. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, rupiah belum mampu bergerak menguat terhadap dolar AS saat Indeks Dolar AS (DXY) melemah setelah rilis data tenaga kerja AS di Jumat, pekan lalu. Alhasil, rupiah di pasar spor ditutup melemah 40% ke level Rp 15.205 per dolar AS di akhir perdagangan Senin (10/7). Salah satu yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini adalah penurunan inflasi konsumen dan produsen di China yang melebihi ekspektasi. Inflasi di level konsumen China tercatat turun 0,0% YoY dari sebelumnya 0,2% YoY, sementara indeks harga produsen tercatat deflasi sebesar 5,4%YoY dari sebelumnya 4,6% YoY.