Rupiah Melemah di Awal Pekan, Intip Proyeksinya di Perdagangan Selasa (11/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (10/7). Rupiah salah satunya tertekan sentimen perlambatan ekonomi China.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, rupiah belum mampu bergerak menguat terhadap dolar AS saat Indeks Dolar AS (DXY) melemah setelah rilis data tenaga kerja AS di Jumat, pekan lalu. Alhasil, rupiah di pasar spor ditutup melemah 40% ke level Rp 15.205 per dolar AS di akhir perdagangan Senin (10/7).

Salah satu yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini adalah penurunan inflasi konsumen dan produsen di China yang melebihi ekspektasi. Inflasi di level konsumen China tercatat turun 0,0% YoY dari sebelumnya 0,2% YoY, sementara indeks harga produsen tercatat deflasi sebesar 5,4%YoY dari sebelumnya 4,6% YoY.


“Penurunan inflasi produsen dan konsumen menandakan potensi penurunan permintaan domestik China, sehingga sentimen risk-off meningkat di pasar keuangan Asia. Hal tersebut sekaligus menghapus sentimen dari pasar tenaga kerja AS,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (10/7).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,37% ke Rp 15.192 Per Dolar AS Pada Senin (10/7)

Presiden HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mencermati, secara keseluruhan dolar AS masih mendapat dukungan dari imbal hasil yang lebih tinggi. Meskipun, data pekerjaan Amerika di pekan lalu terpantau menurun.

Menurut Sutopo, rupiah secara teknikal masih dapat terus melemah hingga ke level Rp 15.500 per dolar AS. Proyeksi itu karena prospek kenaikan suku bunga Fed diperkirakan masih memberikan peluang untuk dua kali kenaikan lagi pada bulan Juli dan bulan September.

“Rilis data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat pekan ini akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Sementara, dari dalam negeri minim data,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (10/7).

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,40% ke Rp 15.205 Per Dolar AS Pada Senin (10/7)

Sutopo memperkirakan rupiah akan bergerak cenderung melemah di perdagangan besok, Selasa (11/7). USD/IDR akan berada dalam kisaran Rp 15.150 per dolar AS–Rp 15.250 per dolar AS.

Senada, Josua memperkirakan rupiah cenderung melemah pada esok hari seiring dengan potensi berlanjutnya sentimen dari ekonomi China. Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak pada rentang Rp 15.150 per dolar AS–Rp 15.250 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati