KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengekor pergerakan harga emas di pasar spot, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masuk fase konsolidasi. Di tengah kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) selama sepekan terakhir, pergerakan harga emas batangan cenderung fluktuatif. Mengutip situs logammulia.com, kemarin, harga jual emas Antam naik 0,47% atau sekitar Rp 3.000 menjadi Rp 637.000 per gram dibanding sehari sebelumnya. Sedang harga beli kembali alias buyback naik 0,53% atau sebesar Rp 3.000 ke level Rp 568.000 per gram. Harga emas Antam tengah berada dalam rentang konsolidasi, ujar Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, Jumat (9/2). Menurut dia, hal ini sejalan dengan pergerakan harga emas di pasar spot yang juga tengah mengalami fase konsolidasi. Pada sesi perdagangan Asia, emas sempat menguat karena kondisi geopolitik AS yang tidak menentu.
Tetapi, memasuki sesi perdagangan Eropa, harga emas global kembali terkoreksi. Harga emas masih tetap dibayangi sentimen rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve Maret nanti. Kini, keperkasaan emas global juga mulai memudar karena anggaran pemerintah AS disetujui oleh Kongres dan Senat AS. Dollar AS akan kembali menguat dan harga emas kemungkinan turun, tambah Faisyal, analis Monex Investindo Futures. Saat ini pelaku pasar lebih memilih dollar AS sebagai safe haven ketimbang emas. Berkah rupiah koreksi Walau harga emas global berpotensi kembali melemah, Deddy tetap optimistis harga emas Antam masih berpotensi naik. Ini mengingat harga emas batangan juga ditopang oleh tingginya permintaan domestik menjelang Imlek. Emas batangan juga mendapat sentimen positif dari koreksi rupiah yang terus terjadi sepanjang pekan lalu. Keyakinan serupa juga diungkapkan oleh Wahyu Tribowo Laksono, analis Central Capital Futures. Walaupun masih konsolidasi, tetapi menurut Wahyu, harga emas Antam berpeluang menguat.