Rupiah melemah, impor gandum tetap bertumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor gandum dinilai masih akan tetap bertumbuh meskipun nilai tukar rupiah masih cenderung melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). 

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Lopis mengatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi harga gandum di Indonesia, yakni nilai tukar rupiah dan harga gandum internasional. Namun, sejauh ini, permintaan gandum masih terus tumbuh.

"Tren selama 20 tahun ini masih terus naik dengan pertumbuhan 5% sampai 6%, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Sejauh ini belum ada penurunan permintaan," kata Ratna kepada KONTAN, Selasa (16/10).


Saat ini, harga gandum untuk pengiriman Desember 2018 di CBOT (Chicago Board of Trade), Selasa (16/10), adalah US$ 5,26 per bu (bushel) naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya. 

“Harga gandum memang sudah naik. Tapi permintaannya tetap tidak berubah,” ujarnya.

Ratna menyebut, pelemahan rupiah tidak memiliki dampak apapun kepada industri gandum. Hal ini karena pelemahan rupiah saat ini jauh berbeda dari kondisi 1998 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti