JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang bertahan di atas level Rp 10.000 membuat PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat menaikkan harga jual. Jika rupiah terus melemah, INDF akan menaikkan harga jual di kisaran 1%-2% dari harga semula. Direktur Indofood Franciscus Welirang bilang, rencana kenaikan harga jual itu karena bahan baku utama bisnis INDF yaitu gandum berasal dari impor. "Pelemahan rupiah dampaknya ke harga gandum yang menjadi bahan pokok industri makanan INDF," papar dia. Tapi, Indofood tidak serta merta menaikkan harga jual pada waktu dekat. "Kami sedang mengamati dahulu pergerakan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Kalau terus melemah akan ada kenaikan paling besar 2%," kata Franciscus, akhir pekan lalu. Dia bilang, masih bisa menolerir jika rupiah tertekan ke Rp 10.400 per dollar AS. Tapi, jika di atas level tersebut, INDF akan segera menaikkan harga jual
Rupiah melemah, INDF akan menaikkan harga jual
JAKARTA. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang bertahan di atas level Rp 10.000 membuat PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat menaikkan harga jual. Jika rupiah terus melemah, INDF akan menaikkan harga jual di kisaran 1%-2% dari harga semula. Direktur Indofood Franciscus Welirang bilang, rencana kenaikan harga jual itu karena bahan baku utama bisnis INDF yaitu gandum berasal dari impor. "Pelemahan rupiah dampaknya ke harga gandum yang menjadi bahan pokok industri makanan INDF," papar dia. Tapi, Indofood tidak serta merta menaikkan harga jual pada waktu dekat. "Kami sedang mengamati dahulu pergerakan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Kalau terus melemah akan ada kenaikan paling besar 2%," kata Franciscus, akhir pekan lalu. Dia bilang, masih bisa menolerir jika rupiah tertekan ke Rp 10.400 per dollar AS. Tapi, jika di atas level tersebut, INDF akan segera menaikkan harga jual