JAKARTA. Rupiah masih dirundung malang. Merujuk kurs Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini berada di posisi Rp 11.960 per dolar AS atau menguat setelah kemarin berada di posisi Rp 12.018. Namun, tren rupiah masih tertekan terhadap dolar AS. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara bilang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pelemahan nilai tukar rupiah. Adanya depresiasi rupiah, kata Mirza, merupakan obat untuk mengurangi impor dan menaikkan ekspor. Jika impor turun dan ekspor naik, maka bisa mempengaruhi peningkatan neraca perdagangan. "Jepang saja melemahkan currency (nilai tukar) sampai 16% untuk mengurangi impor dan menaikkan ekspor. Semoga ekspor ke Amerika Serikat (AS) bisa recovery. Itu bisa terlihat di neraca perdagangan kemarin (Oktober 2013) yang terjadi surplus," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (6/12).
Ini tanggapan Bank Indonesia terkait rupiah
JAKARTA. Rupiah masih dirundung malang. Merujuk kurs Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini berada di posisi Rp 11.960 per dolar AS atau menguat setelah kemarin berada di posisi Rp 12.018. Namun, tren rupiah masih tertekan terhadap dolar AS. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara bilang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pelemahan nilai tukar rupiah. Adanya depresiasi rupiah, kata Mirza, merupakan obat untuk mengurangi impor dan menaikkan ekspor. Jika impor turun dan ekspor naik, maka bisa mempengaruhi peningkatan neraca perdagangan. "Jepang saja melemahkan currency (nilai tukar) sampai 16% untuk mengurangi impor dan menaikkan ekspor. Semoga ekspor ke Amerika Serikat (AS) bisa recovery. Itu bisa terlihat di neraca perdagangan kemarin (Oktober 2013) yang terjadi surplus," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (6/12).